Di bagian dalam, yang mudah terlihat adalah 8 buah bangku yang berada di sisi kanan dan kiri, lalu 4 buah tali gantungan untuk penumpang yang berdiri.
Totalnya Navya mampu mengakomodasi 12 penumpang.
Jangan harap ada kursi pengemudi, karena memang tidak ada baik kursi pengemudi apalagi lingkar kemudinya.
Kendaraan bermerek dan buatan Prancis ini bertenaga elektris makanya ia punya status sebagai autonomous electric vehicle.
Baterainya mampu mentenagai motor listrik untuk 9 jam perjalanan, dan itu dicapai setelah melakukan pengisian daya (recharging) 7-8 jam.
Oleh Telkomsel dan ST Engineering, Navya diset untuk melaju dengan kecepatan maksimal 25 km/jam.
Tentu alasan utamanya adalah faktor keselamatan mengingat kompleks Gelora Bung Karno, rute operasionalnya, sedang padat pengunjung selama gelaran Asian Games 2018.
Lalu apa hubungannya kendaraan listrik otonom dengan Telkomsel sebagai operator telekomunikasi seluler?
Nah, ketika beroperasi Navya membutuhkan banyak sekali transfer data untuk membaca situasi di rute yang dilaluinya.
Misalnya ketika sensor membaca ada pejalan kaki yang hendak menyeberang, atau kucing tiba-tiba masuk ke jalan, maka sistem di Navya akan bereaksi dengan melakukan pengereman.
Transfer data itu terjadi setiap saat melalui beragam sensor yang terdapat di sepanjang rute, untuk dikirim ke komputer yang ada di Navya.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR