Kendaraan ini milik Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Asmat yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut sampah warga khususnya di Kota Agats yang merupakan ibu kota Kabupaten Asmat.
Motor berkelir biru tersebut memiliki mesin 4 langkah OHV berkapasitas 150 cc.
Meski harus menggunakan kendaraan sampah ini, tetapi semangat mereka tak luntur.
Para pengibar bendera pun menjalankan tugasnya dengan baik dalam upacara kenaikan bendera maupun penurunan bendera.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengaku bangga dengan perjuangan para pengibar bendera dan pelatihnya.
(BACA JUGA : Modifikasi Digital Suzuki Jimny Ini Jadi G-Class Banget)
Pasikbra ini dilatih personel Koramil Agats dibawa pimpinan Kapten Hermanus Kopong.
"Terima kasih kepada pelatih dan seluruh anggota paskibra yang telah menjalankan tugasnya dengan baik," katanya.
Pengibaran dan penurunan bendera merah putih dilakukan oleh Moses Jipimpit, Marlince Manamces dan Lucas Ats Daukari.
Moses dan Marlince merupakan pelajar SMA Negeri 1 Agats, sedangkan Lucas pelajar SMA Negeri Atsj.
(BACA JUGA : Bisa Terbang dan Stoppie, Jokowi Ternyata Pakai Pemeran Pengganti, Ini Dia Sosoknya)
Kota Agats sendiri dikelilingi sungai sehingga kita seakan hidup di atas udara dan jalanan berbeton dan lebarnya hanya 4 meter.
Sekadar informasi, kota ini hanya ada kendaraan roda dua, itupun bukan berbahan bakar bensin atau petralet, tetapi motor listrik.
Warga, pegawai, pejabat setempat mau tidak mau harus menggunakan motor listrik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kendaraan dinas Bupati Asmat Elisa Kambu dan Wakil Bupati Thomas Eppe Safanpo juga berupa motor listrik.
Wah, termasuk perjuangan para paskibra juga ya Sob! Kita patut acungi jempol juga untuk dedikasi mereka bagi bangsa ini...
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Paskibra di Asmat Diantar dengan Kendaraan Roda Tiga Pengangkut Sampah
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR