(BACA JUGA: Blak-blakan Wibowo Santosa: Permaisuri Ban Buah dari Pengalaman dan Pendidikan )
Pada tahun 1998, Henry ditugaskan untuk membuat line up produk, ia pun mulai berpikir bagaimana mengubah nama dari brand Koyoto ini.
"Koyoto kan O-nya banyak, ada 3, jadi satu bulan saya mikirin ini logo mau diapain, jadi yang saya gembosi adalah huruf O-nya, kalau O-nya dibuangkan jadi KYT," terangnya.
Henry pun menyebut, ada kendala saat pertama kali KYT menjual produk helm, karena pada saat itu helm bukan menjadi prioritas.
"Indonesia pada tahun 1999 sampai 2000 awal kan ekonomi masih kurang sekali, orang masih pikirkan sembako," ungkapnya.
"Jadi helm bukan prioritas utama orang membeli, hanya sudah ada kesadaran supaya tidak ditilang polisi harus pakai helm," jelasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR