GridOto.com - Para driver ojek online mengancam akan melakukan aksi demo saat pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang.
Dilansir dari Kompas.com, Anggota Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan, demo tetap dilakukan.
Hal ini dikarenakan mediasi antara pengemudi dan aplikator ojek online, Gojek dan Grab tidak ada titik temu penyelesaian.
"Sementara ini kami masih akan melakukan aksi 188," ujar Igun saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/8/2018).
(BACA JUGA: Bukan Indonesia, Seri Tambahan MotoGP Akan Digelar di Negara Ini)
Mediasi ini difasilitasi oleh Direktorat Intelejen Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya pada Jum'at (3/8).
Dari hasil tersebut, Igun mengatakan manajemen Gojek akan berdiskusi terlebih dahulu terkait tuntutan Garda.
Garda menuntun untuk mengembalikan standar tarif pengemudi menjadi Rp 3.000 per Kilometer.
"Manajemen Gojek minta waktu untuk memutuskan untuk menaikkan tarif dasar per kilometer atau enggak," tambah Igun.
(BACA JUGA: Motor Sama, Kok Performa Maverick Vinales Tertinggal dari Valentino Rossi?)
Sebaliknya, Igun mengatakan manajemen Grab menolak tuntutan yang diajukan Garda.
"Manajemen Grab menolak tuntutan kami. Seakan-akan mereka mendorong kami untuk tetap demo pada pembukaan Asian Games 2018. Mereka tidak kooperatif," kata Igun.
Igun menegaskan pihaknya terbuka untuk melakukan komunikasi dengan siapa pun terkait rencana aksi 188.
"Mediasi dan komunikasi terbuka bagi kami, namun belum ada kabar mediasi kembali," ungkap Igun.
Sebelumnya, pengemudi ojek online berencana demo saat pembukaan Asian Games 2018.
Demo tersebut rencananya akan mengusung tuntutan kenaikan tarif dasar per kilometer, dan meminta pemerintah untuk segera menerbitkan payung hukum bagi ojek online.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mediasi "Deadlock", Ojek "Online" Akan Tetap Demo Saat Pembukaan Asian Games".
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR