GridOto.com - Bagi pemilik motor terutama motor bertipe sport, trackday jadi salah satu kegiatan yang paling disukai.
Soalnya dibanding memacu motor di jalan raya, trackday menawarkan sensasi yang berbeda.
Namun bagi yang belum pernah, pasti bertanya-tanya poin apa yang harus diperhatikan, sebelum memacu motor di sirkuit.
Nah, ini dia 5 poin yang harus diperhatikan sebelum trackday, menurut pembalap kawakan nasional, Harlan Fadhilah!
(Baca Juga : Daripada Seruntulan di Jalan, Mending Ikut Kegiatan Trackday Aja, Sob)
1. Cek kondisi motor secara menyeluruh
Yang pertama harus diperhatikan, adalah mengecek kondisi motor, yang bagusnya dicek satu-persatu.
Seperti suspensi apakah masih bekerja dengan baik, kampas rem masih tebal, dan radiator dicek coolant-nya.
"Banyak yang lupa poin ini, karena merasa motornya masih baik dikarenakan jarang dipakai," jelas Harlan.
Menurut Harlan, poin ini sangat penting karena menyangkut keamanan motor dan ridernya.
"Berbeda dengan di jalan, saat kita di sirkuit, motor akan dipacu lebih maksimal di limit lebih tinggi," ungkap Harlan.
Dengan mengecek kondisi motor, tentunya rider bisa lebih percaya diri saat memacu motor di sirkuit.
2. Gunakan riding gear yang sesuai
Pemilihan riding gear untuk trackday, tentunya harus lebih aman dibanding saat riding harian di jalan raya.
"Karena dibanding di jalan raya, ngebut di sirkuit akan berada di kecepatan tinggi, dengan resiko crash dan jatuh yang tinggi," jelas Harlan, yang karir balap profesionalnya, sudah dari tahun 1998.
Makanya rata-rata pengelola sirkuit, mengharuskan rider menggunakan riding gear seperti helm, sarung tangan dan protektor.
"Jangan lupa, gunakan helm yang lolos standarisasi keamanan sirkuitnya, misalnya menggunakan tali DD ring, dan lolos SNELL atau ECE 22.05," kata Harlan lagi.
(Baca Juga : Daripada Dibuang, Riding Gear Kamu yang Rusak Mending Diperbaiki, Cuma Segini Ongkosnya)
Selain itu, menurut Harlan yang sudah balapan di beragam sirkuit di Asia, riding gear yang baiknya dipakai adalah back protector.
"Agar bagian punggung tetap aman saat jatuh, terutama saat high side yang sering terjadi di sirkuit," ujar Harlan.
3. Cek kembali di pit sebelum start trackday
Setelah poin pertama dan kedua dilakukan, rupanya kita harus mengecek kembali kondisi motor.
Terutama beberapa bagian yang nanti akan "disiksa", seperti suspensi, mesin dan ban.
"Betul, misalnya suhu mesin, kondisi coolant radiator, serta tekanan angin ban," tambah Harlan.
Harus dicek lagi, soalnya bisa jadi kondisi motor berubah, dibandingkan saat dipersiapkan di rumah atau workshop.
"Apalagi saat di sirkuit yang temperaturnya tinggi dan panas, motor harus dicek dan set-up ulang," jelas Harlan.
Menurut Harlan, jika kondisi motor berubah seperti tekanan angin ban, motor makin rawan crash.
"Misalnya tekanan angin ban masih 26 psi, pas di sirkuit bisa naik 2 step, otomatis ban jadi terlalu keras dan rawan high side," kata Harlan.
4. Track day bukan balapan, namun untuk mendapatkan pengalaman
Bagi Harlan, yang kenyang balapan dari kelas underbone sampai supersport 600 cc, harus dibedakan track day dengan balapan.
"Kembali ke niat awalnya, track day untuk mencoba motor di sirkuit, yang bebas dari traffic dan obstacle khas jalan raya," kata Harlan.
Makanya, jangan langsung buka gas sedalam-dalamnya serta belok semiring-miringnya saat pertama masuk sirkuit.
"Rasakan dulu karakter motor dan racing line sirkuit, setelah beberapa lap dan merasa yakin, baru naikan limit," wanti Harlan.
Dengan mindset seperti ini juga, rasa tegang karena baru pertama masuk sirkuit juga akan hilang perlahan.
"Beda dengan balapan yang penuh tekanan, kalau niatnya nyobain track day, pasti akan lebih santai," jelas Harlan.
5. Perbanyak sharing dengan rider berpengalaman
Terakhir, gunakan kesempatan track day untuk belajar dengan rider yang berpengalaman.
Terutama soal racing line, titik pengereman, pemilihan posisi transmisi sampai body position.
"Makanya bagusnya saat track day, ajak juga rider berpengalaman seperti pembalap atau instruktur," katanya.
Soal racing line sendiri, menurut Harlan, jika baru pertama kali masuk sirkuit, jangan langsung ikuti tempo rider di depan.
"Kalau memaksa ikut tapi tidak paham racing line dan karakter motor, bisa-bisa kaget saat masuk tikungan, misalnya karena telat ngerem," ungkap Harlan.
"Intinya, having fun saja di sirkuit, nikmati kecepatannya secara aman, sehingga jadi lebih paham karakter motor dan skill riding diri sendiri," tutup Harlan.
Harlan sendiri sekarang sibuk mengurus workshop-nya, MiniGP Garage dan HF Racing, yang melayani service, tuning dan dyno beragam motor.
MiniGP Garage & HF Racing
Motovillage Jl.Pangeran Antasari no: 36
+6281283222227
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR