Lalu bagaimana pengukuran kedua ini dilakukan?
Menurut HM Gazy Amin, President Director PT Catur Bangun Putra, distributor alat pengukur oktan bahan bakar, pihak ART Jakarta datang kepadanya.
"Sebelumnya dia (Ade Rachmat) telpon. Secara komersial saya terima karena ada biaya," ujar Gazy.
Menurutnya, ada dua sampel bahan bakar yang dibawa.
"Sampelnya dibawa pakai botol Aqua 1 dan kaleng satu, jadi ada dua sampel. Menurutnya sampel diambil dari dalam tangki motor," jelas Gazy kepada GridOto.com (18/7/2018).
Pengetesan dilakukan terhadap sampel yang disebut Pertamax Turbo.
"Hasilnya didapat oktan 100."
"Memang kalau Pertamax Turbo oktan 98, resminya bisa kurang lebih 100."
"Alat saya kan ada kurang lebih (plus minus dari hasil)," jelasnya.
(BACA JUGA: Tim ART Jakarta Tes Ulang Bahan Bakar Balap IRS Oleh Pihak Lain, Alat Ukur Tidak Akurat?)
Setelah didapat angka segitu, menurutnya Ade membeli bensin Pertamax sebagai pembanding dari SPBU terdekat.
"Memang tidak bisa dibandingkan antara Pertamax dan Pertamax Turbo. Tapi mungkin supaya dia yakin dengan alat ini."
"Hasilnya oktan Pertamax kurang lebih 93," tutur Gazy
Adapun alat yang dipakai untuk tes disebut Portable Octane Analyzer.
"Mereknya Zeltex, buatan USA. Saya sebagai distributor untuk Indonesia," jelas Gazy.
"Alat ini banyak dipakai di Pertamina dan Shell."
"Jadi official di Sentul sejak 7 tahun lalu. Kalau ada ISSOM (International Sentul Series of Motorsport) yang one make fuel, alat ini dipakai."
"Dulu pakai operator, sekarang mereka operasikan sendiri," papar Gazy.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR