Yang keren dari mesin ini yaitu, adanya sensor yang bisa mendeteksi jika material ataupun ukuran lembaran ban tidak sesuai.
"Jadi mesin ini akan mati kalau ukuran dan materialnya tidak sesuai, jadi kemungkinan salahnya sangat sedikit," lanjut Ade yang saat itu menjadi guide dalam kunjungan pabrik.
Setelah itu, ban 'setengah matang' akan disimpan di rak penyimpanan untuk 'dimatangkan' di bagian Curing atau pematangan.
Dalam tahap ini, ban akan dibentuk kembangannya dan dipanaskan dengan suhu 160 derajat, agar menjadi keras dan kuat.
(BACA JUGA: Breaking News! Dani Pedrosa Memutuskan Pensiun dari MotoGP)
Setelah matang, ban akan 'dicukur' rambutnya agar mobil tidak mudah slip saat berjalan.
"Rambut yang ada pada tapak ban itu harus dicukur, karena kalau tidak dicukur ban akan mudah slip," kata Ade.
Lanjut, tahap selanjutnya adalah tahap pengecekan yang terdiri dari tiga kali pengecekan.
Pengecekan tahap pertama dilakukan oleh karyawan PT Hankook Tire Indonesia, setelah itu dicek kembali oleh mesin, dan dicek kembali menggunakan mesin X-Ray secara acak (sampling).
"Tujuannya untuk melihat apakah ada benda asing di dalam ban," tutur Ade.
(BACA JUGA: Begini Kenyamanan Mazda5 Yang Juga Asyik Dikendarai)
"Kalau ditemukan benda asing, nanti ketahuan ban itu diproduksi di mesin mana, kapan, jam berapa, operatornya siapa, nah nanti produksi ban lain yang satu line sama ban tersebut ditarik semua," lanjutnya.
Jika ban sudah lolos tahapan checking, ban akan disimpan di gudang penyimpanan untuk menunggu antrean pengiriman.
"Kalau di sini, penyimpanan di gudang itu maksimal hanya 20 hari," tutup Ade.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR