GridOto.com - Motoritz sebagai distributor resmi, beberapa brand yang populer di kalangan bikers Indonesia.
Namun, dunia bisnis memang penuh liku.
Persaingan dan 'perselingkuhan' bisa terjadi.
"Yah... biasa saja dalam dunia usaha," ungkap Paulus.
Di awal keberadaan Motoritz, ia memegang label GIVI.
Givi merupakan aksesori boks asal Italia yang cukup terkenal.
Ia mengenalnya dalam ajang Malaysia Motor Show pada tahun 2004-2005.
(BACA JUGA: Blak-blakan Paulus Satriawan : Membaca Karakter Konsumen Premium di Indonesia)
Setelah resmi menjadi distributor di Indonesia, Paulus pun mendapat banyak orderan untuk box GIVI.
Mulai dari Suzuki yang memesan 120 unit box untuk Thunder, lalu FIF yang memesan hingga 60 unit untuk paket lebarannya.
Hingga akhirnya Motoritz join venture sama GIVI untuk produksi di Indonesia.
Selain itu, terjadi kesepakatan yang mana Motoritz tidak ingin jualan GIVI di Indonesia.
"Tetapi saya masih memegang GIVI untuk produksinya. Operasional dijalankan sama GIVI, kami tidak boleh jual GIVI," ujar Paulus.
"Sebenarnya saya boleh jualan GIVI, tapi saya tidak mau," terangnya.
(BACA JUGA: Blak-blakan Indra Santoso: Ini Kisah si Pembuat Kabel Setan)
Alasan Paulus tidak mau menjual GIVI di Motoritz karena menghindari kecemburuan atau konfilik antar dealer.
"Karena takutnya berdampak ke dealer, jadi supaya kami tidak ada konflik internal lah," tutupnya.
Ada satu lagi brand yang cukup terkenal yang dipegangnya.
"Kini brand tersebut bukan saya lagi yang pegang. Ya... cuma satu brand itu yang pergi," jelas Paulus.
Paulus tak menjawab secara langsung, namun ia memberikan kiasan mengenai beralihnya brand yang selama ini ia pegang.
"Bukan sepenuhnya salah brand itu. Pada akhirnya saya berpikir lebih baik menjadi yang terbaik daripada terbesar," katanya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR