Hingga akhirnya Motoritz join venture sama GIVI untuk produksi di Indonesia.
Selain itu, terjadi kesepakatan yang mana Motoritz tidak ingin jualan GIVI di Indonesia.
"Tetapi saya masih memegang GIVI untuk produksinya. Operasional dijalankan sama GIVI, kami tidak boleh jual GIVI," ujar Paulus.
"Sebenarnya saya boleh jualan GIVI, tapi saya tidak mau," terangnya.
(BACA JUGA: Blak-blakan Indra Santoso: Ini Kisah si Pembuat Kabel Setan)
Alasan Paulus tidak mau menjual GIVI di Motoritz karena menghindari kecemburuan atau konfilik antar dealer.
"Karena takutnya berdampak ke dealer, jadi supaya kami tidak ada konflik internal lah," tutupnya.
Ada satu lagi brand yang cukup terkenal yang dipegangnya.
"Kini brand tersebut bukan saya lagi yang pegang. Ya... cuma satu brand itu yang pergi," jelas Paulus.
Paulus tak menjawab secara langsung, namun ia memberikan kiasan mengenai beralihnya brand yang selama ini ia pegang.
"Bukan sepenuhnya salah brand itu. Pada akhirnya saya berpikir lebih baik menjadi yang terbaik daripada terbesar," katanya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR