(BACA JUGA: Lexus LS Generasi Kelima Tambah Sangar Gara-gara Ganti Pelek )
“Waktu itu, saya lupa kapan, di acara pameran otomotif di Singapura saya datang sebagai representatif GIVI,” bukanya.
“Saat waktu luang acara, saya bertemu ‘orang’ Nolan. Ngobrol-ngobrollah kami. Singkat cerita, terjadilah kesepakatan,” lanjutnya.
Selanjutnya, Paulus mulai menjual brand Nolan.
“Saat kami pameran dengan brand Nolan di Jakarta Motor Show, saya lupa tahunnya, bertemulah dengan pihak Dainese,” katanya.
(BACA JUGA: Yamaha XS650 Cafe Racer, Tampang Retro Tapi Kaki-kaki Wajib Mewah)
“Kami pameran dengan mencantumkan harga-harga. Pihak Dainese melihat itu dan tertarik dengan cara kami,” lanjutnya.
“Singkat cerita, terjadilah kesepakatan dan saya pun mulai menjual Dainese,” sambungnya.
Kalau soal brand Shoei, kata Paulus, lain lagi ceritanya.
Ia mulai membaca pasar dunia dan memahami kepemilikan saham dari masing-masing brand.
(BACA JUGA: Ini Alasan Jorge Lorenzo Ngerem Mendadak Sampai Ditabrak Valentino Rossi di MotoGP Belanda)
“Saya menilai Shoei potensial sebagai brand dan melakukan pendekatan. Jadilah saya sebagai authorized dealer-nya di Indonesia,” ujar Paulus.
Setelahnya, Motoritz mulai dikenal sebagai diler resmi 3 brand premium tersebut.
Namun karena beberapa hal, ia melepas Nolan dan fokus terhadap Dainese dan Shoei untuk segmen premium.
Tak puas, Paulus kini mulai merambah segmen menengah.
(BACA JUGA: Video Nonton Balap Motor Sambil Kunyah Rumput, Beneran Dimakan Tuh?)
“Kini kami juga mulai masuk di segmen menengah, yakni dengan brand Inventzo,” pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR