Misalnya membuat korban menjadi sesak napas karena jalur pernafasannya yang terhambat.
Jika korban kecelakaan berangsur sadar, pastikan ia mampu bernafas dengan baik dan bisa berkomunikasi dengan kamu sebelum menggotongnya ke sisi jalan.
5. B: Breathing (bernapas)
Lalu bagaimana jika korban tidak sadar?
Kamu harus pastikan ia bernapas atau tidak dengan cara mendekatkan telinga ke hidup/mulut korban.
Perhatikan juga apakah dadanya naik turun, itu tandanya korban masih bernapas.
Cek nadi dan cek mulutnya apakah bersih dari sesuatu yang bisa menghambat pernapasannya seperti darah atau muntah.
6. C: Circulation (sirkulasi)
Jika kondisi korban kecelakaan masih hidup tetapi terluka parah, hentikan pendarahan dengan menerapkan tekanan langsung di luka dengan menggunakan perban atau pakaian.
Posisikan bagian yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari dada orang tersebut.
Usahakan agar orang terebut tidak banyak bergerak untuk mencegah untuk hindari risiko lebih parah akibat cedera tulang belakang atau patah tulang.
Biasanya orang akan meronta saat luka yang mengalami pendarahan ditekan jadi mintalah bantuan kepada orang lain untuk memegangi dan menenangkan korban.
(BACA JUGA: Oh Ternyata, Larangan Dengarkan Musik Saat Berkendara Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda Lho!)
Intinya setelah tahu cara yang benar menangani kecelakaan, kamu bisa menyelamatkan seseorang dari cedera yang lebih parah.
Kalau tidak bisa atau tidak kuat melihat kondisi korban kecelakaan, jangan memaksakan diri Sob...
Share juga ke teman-teman kamu agar banyak yang tahu DRS ABC ini ya!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | British Red Cross |
KOMENTAR