"Memang korban jiwa tidak ada tapi motor ada yang belum ditemukan, semoga ini jadi perhatian agar jembatan kami segera dituntaskan," ujar Malim.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Hamdani.
Menurut Hamdani, rakit yang menjadi sarana penting untuk menyeberangkan warga di Desa Dah tenggelam.
Ini merupakan kali kedua dalam kurun tiga bulan terakhir.
(BACA JUGA: Nakal, Jorge Lorenzo Tercyduk Corat-corek Perut Fans Fanatiknya, Kenapa Tuh?)
Warga berharap tidak ada alagi insiden serupa mengingat rakit selama ini menjadi transportasi penyeberangan satu-satunya di sana.
Menurut Hamdani, arus mudik atau lalu lalang warga untuk keperluan lebaran menambah tingginya permintaan jasa rakit di desa Dah.
Desa Dah merupakan penghubung antara sejumlah desa di Kecamatan Runding termasuk Sultan Daulat menuju ibu kota kecamatan atau ke Kota Subulussalam.
Hingga saat ini masyarakat masih hidup di jaman rakit karena armada penyeberangan di sana mengandalkan rakit.
(BACA JUGA: Oh Ternyata, Larangan Dengarkan Musik Saat Berkendara Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda Lho!)
Proyek jembatan rangka baja yang dibangun sejak 2014 lalu hingga kini belum selesai atau hanya sebatas tiang pancang dan abotmen.
Warga pun mempertanyakan kapan jembatan di sana tuntas lantaran dua tahun terakhir tidak ada pekerjaan lanjutan.
Sementara ribuan masyarakat yang selalu melintas mengandalkan rakit.
Wah, semoga lewat kejadian ini mendapat perhatian lebih dari pihak terkait ya Sob!
Artikel Ini Sudah Tayang di Serambinews.com Dengan Judul BREAKING NEWS - Rakit Penyeberangan di Dah Karam, Penumpang dan Tiga Unit Sepmor Tenggelam
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Serambi News |
KOMENTAR