GridOto.com- Isu soal para pekerja asing alias tenaga kerja asing (TKA) akhir-akhir ini kerap menyita perhatian.
Termasuk, para pekerja asal negeri China yang bekerja di pabrikan DFSK.
Alexander Barus, Co-CEO PT Sokonindo Automobile, produsen DFSK mengakui kalau di perusahaan yang dipimpinnya ada pekerja asal China.
"Ada di level-level tertentu seperti manajemen yang memang harus ada pekerja asingnya. Tapi jumlahnya sangat kecil," jelas Alex.
(BACA JUGA : Blak-blakan Takehiro Watanabe: Tepis Harga Mobil Honda Mahal)
Menurut Alex, saat ini total pekerja di PT Sokonindo Automobile sebanyak 450 orang pekerja.
"Itu sudah termasuk jajaran direksi lho," jelasnya.
Nah, untuk TKA asal China jumlahnya sebanyak 35 orang.
"Saya membatasi maksimal TKA itu sebanyak 10 persen. Yang sekarang ini kan kurang dari angka itu," paparnya.
Ia mengatakan menghilangkan TKA China tentu tidak mungkin.
Sebab, sebagai investor tentu ingin memastikan dana yang tanam digunakan dengan tepat.
"Gak mungkinlah kita punya uang kemudian kita serahkan seluruhnya kepada orang lain, tetap harus ada orang dari pihak mereka," jelas Alexander Barus.
Ia menambahkan, untuk pekerja di bagian produksi pihaknya mensyaratkan seluruhnya orang Indonesia.
"Saya tak izinkan di bagian produksi dikerjakan TKA. Kami mentraining karyawan lulusan SMK selama 6 bulan, untuk mengoperasikan peralatan. Investasi di SDM ini sudah besar
Lebih jauh, ia melihat soal tidak adanya transfer teknologi di bidang Otomotif.
"Sudah sejak lama kita tak memiliki kemampuan di bidang otomotif. Inilah saatnya Ini saatnya transfer teknologi," sebutnya.
Sebagai seorang profesional ia paham benar, soal tak ada niatan dari negara pemilik pengetahuan untuk secara ikhlas mentransfer ilmunya.
"Jangan percayalah adanya transfer. Mana mau orang kasih pengetahuan. Makanya, harus sama-sama untung baru dia ikhlas transfer," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR