Sebab, sebagai investor tentu ingin memastikan dana yang tanam digunakan dengan tepat.
"Gak mungkinlah kita punya uang kemudian kita serahkan seluruhnya kepada orang lain, tetap harus ada orang dari pihak mereka," jelas Alexander Barus.
Ia menambahkan, untuk pekerja di bagian produksi pihaknya mensyaratkan seluruhnya orang Indonesia.
"Saya tak izinkan di bagian produksi dikerjakan TKA. Kami mentraining karyawan lulusan SMK selama 6 bulan, untuk mengoperasikan peralatan. Investasi di SDM ini sudah besar
Lebih jauh, ia melihat soal tidak adanya transfer teknologi di bidang Otomotif.
"Sudah sejak lama kita tak memiliki kemampuan di bidang otomotif. Inilah saatnya Ini saatnya transfer teknologi," sebutnya.
Sebagai seorang profesional ia paham benar, soal tak ada niatan dari negara pemilik pengetahuan untuk secara ikhlas mentransfer ilmunya.
"Jangan percayalah adanya transfer. Mana mau orang kasih pengetahuan. Makanya, harus sama-sama untung baru dia ikhlas transfer," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR