“Yang lama kelamaan akan masuk ke fase micro sleep, ini sangat berbahaya mengingat saat di kecepatan 100 km/jam misalnya, per detik itu kita bergerak sejauh kurang lebih 28 meter,” lanjut Marcell.
Makanya beberapa jalan tol yang panjang dan lurus seperti Tol Cipali, dirasa lebih berbahaya dibandingkan dengan jalan berkelok di pegunungan.
“Di luar negeri banyak terowongan-terowongan lurus panjang yang menembus gunung, dibuat variatif dengan menggunakan lampu yang berbeda, ini bertujuan untuk menjaga driver tetap fokus,” katanya.
Tak hanya sekadar berteori, Marcell pun pernah mencicipi kesulitan saat melewati Tol Cipali.
“Untuk Cipali beberapa kali saya lewat situ pada malam hari, waktu itu lampu penerangan jalan tidak ada yang nyala, jadinya memang jadi agak sulit tetap fokus,” tuturnya.
“Ditambah lampu-lampu dari kendaraan lain yang menyilaukan, bisa menambah risiko di jalan,” tutup Marcell.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR