“Kalau di jalan raya itu seperti rute yang jalurnya lurus terus. Atau jalan yang sudah sering pengemudi lewati,”
“Sehingga dia tahu letak lubang dimana, kecepatan berapa. Jadinya monoton, tidak ada tantangan,” tutur Jusri.
(Baca juga: Bosan Mudik Lewat Tol? Ini Jalur Alternatif yang Punya Pemandangan 'Instagrammable')
Bila dikaitkan dengan momen mudik, Jusri mengungkapan bahwa gejala ini bisa dirasakan saat rute padat kendaraan.
Yaitu kondisi macet yang menuntut situasi stop and go, kemudian menimbulkan pengendara jadi stress hingga akhirnya lalai dan lelah.
Untuk tanda-tanda orang yang sudah mengalami microsleep bisa berupa kaget saat diklakson kendaraan lain.
Atau misal saat diajak berinteraksi dengan penumpang lain, ia akan merespon lalu setelah itu diam.
Jusri sangat menyarankan para pengemudi untuk tidak mengabaikan gejala microsleep yang berawal dari kelelahan.
(Baca juga: Motor Ditinggal Mudik? Perhatikan Dulu Hal Ini Biar Enggak Nyesel)
Jalan keluarnya tentu saja berhenti dan beristirahat sejenak saat mulai merasa kelelahan.
“Bisa dibuat waktu periodik istirahat, misal setiap perjalanan dua jam sekali berhenti istirahat,”
Atau saat puasa seperti ini perjalanan bisa lebih singkat dengan sesekali beristirahat,” pungkas Jusri.
Artikel ini sudah pernah tayang di Otomotif.kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Microsleep, Jangan Alami Ini Saat Mudik".
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
Sumber | : | Otomotif.kompas.com |
KOMENTAR