Selain dijual di Korea Selatan, Samsung SQ5 juga dijual di negara Chile.
Namun karena adanya krisis moneter pada tahun 1997-1998, ternyata berefek pada Samsung Motor.
Terancam bangkrut, Samsung akhirnya menjual saham SMI kepada Renault.
Akhirnya pada tahun 2000, Renault resmi memiliki 70% saham dari Samsung Motors.
(BACA JUGA: Gara-Gara Naik Bus Yang Pakai Air Suspension, Xpander Ini Ikutan Pasang Air Suspension Juga)
Nama perusahaannya enggak berubah total karena Renault memutuskan tetap mempertahankan nama Samsung sehingga menjadi Reuno Samsung Jadongcha atau Renault Samsung Motors (RSM).
Produk-produk mobil sedan dari Samsung seperti SM3 yang berbasis Renault Fluence, SM5 dari basis Renault Latitude dan Nissan Cefiro, hingga SM6 dan SM7 yang dijual sebagai Renault Talisman di Tiongkok.
Enggak cuma sedan, ada juga SUV seperti Samsung QM3 yang basisnya Renault Captur dan QM6 yang mirip dengan Renault Koleos.
Lalu bagaimana dengan nasib truk-truknya di Samsung Commercial Vehicles (SCV)?
Krisis moneter memaksa SCV menjual aset produksinya kepada Volvo dan perusahaannya kepada Renault.
Pertimbangan dari Renault, Scania, dan Volvo, produksi truk dari Samsung akan terus dilanjutkan.
Model yang diproduksi yaitu Samsung SV110 pada tahun 1998 dan punya basis dari Nissan Atlas F23.
Kemudian ada juga Samsung SM510 dan SM530 yang punya model lebih besar dan dijual hingga Inggris.
(BACA JUGA: Salut! Driver Ojol Minta Izin Berhenti Saat Mengantar Konsumennya, Hal Selanjutnya Bikin Terharu)
Namun pada tahun 2000, Samsung Commercial Vehicles dinyatakan bangkrut dan seluruh asetnya dijual untuk menutupi hutang dan membayar karyawannya.
Tapi sampai sekarang sih Renault Samsung Motors masih ada tuh!
Malah yang paling baru, RSM sedang mengembangkan mobil listrik Samsung SM3-ZE.
Jadi mulai sekarang kalau mendengar nama Samsung, jangan terbayang produk-produknya seperti Samsung Galaxy atau Note aja ya Sob, hehehe...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR