Trek yang baru saja diaspal ulang akan membuat perasaan berbeda bagi pengendara yang melaju di atasnya.
Ini membuat pembalap harus mengerti lagi bagian-bagian dari trek untuk mengerti celah tercepat atau sebaliknya.
(BACA JUGA: Wajib Tahu Nih, Perbedaan Kampas Rem MotoGP dengan Motor Biasa)
Jika pengaspalan dilakukan hanya di seksi yang buruk, maka akan menimbulkan celah antara aspal baru dan aspal lama.
Meski tidak terlihat mata, tapi hal ini sangat dirasakan pembalap yang melaju sangat kencang di atasnya.
Aspal baru juga menjadi misteri: bisa saja pengaspalan ulang membuat grip menjadi sangat tinggi atau sebaliknya.
Tapi dengan seringnya dilalui oleh ban, level dari grip ini akan menjadi semakin stabil.
(BACA JUGA: Diam-diam Ada yang Berharap Pembalap MotoGP Danilo Petrucci Menggantikan Jorge Lorenzo)
Sisi negatif terakhir, atau skenario paling buruk adalah pengaspalan ulang bisa menimbulkan kerusakan.
Lubang dan area bumpy bisa semakin banyak, hal ini tentunya terkait kualitas aspal yang dipakai.
Misalnya saja pada trek Barcelona yang baru saja diaspal ulang, sudah muncul area bumpy di titik pengereman mobil F1.
Tapi hal ini masih dirasa normal bagi pembalap MotoGP yang sudah mengetesnya.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Boxrepsol.com |
KOMENTAR