Kemudian yang harus diperhatikan adalah throttle body untuk motor injeksi dan karburator untuk motor non-injeksi.
"Biasanya kalau udaranya kotor seperti debu-debu akibat aktivitas vulkanik, di kupu-kupu throttle body maupun di karburator ada jelaga (seperti debu) berwarna hitam," ujar Anditia.
(BACA JUGA: Sosok yang Berani Menghadang Motor Pelaku Bom di Surabaya)
"Kalau enggak segera dibersihkan akan ganggu suplai bensin dan udara," tambahnya.
3. Blok Silinder
Komponen ketiga yang harus diwaspadai jika motor kamu terpapar debu vulkanik adalh blok mesin.
"Ini komponen terakhir dan paling parah," wanti Anditia.
"Biasanya ini terjadi jika hujan debu vulkanik berlangsung lama dan motor digunakan terus-terusan," terangnya.
(BACA JUGA: Duo Mercedes Paling Depan, Ini Starting Grid Lengkap GP F1 Spanyol Malam Ini)
Debu vulkanik yang dihempas ke udara oleh gunung ternyata enggak hanya berisi partikel yang terlihat.
"Yang mengerikan itu ketika partikel-partikel kecil yang tidak tersaring oleh filter masuk ke ruang bakar," ujar Anditia.
"Yang terbakar di ruang bakar kan hanya bensin, nah partikel kecil itu akhirnya bikin kerak di piston sehingga bisa membuat blok silinder bagian dalam baret," tambahnya.
Soal blok baret sendiri memang bisa diminimalisasi dengan pergantian filter udara.
(BACA JUGA: Sambut Asian Games 2018, Jasa Marga Gelar Pesta Rakyat
"Sebenarnya kalau kita rajin cek filter udara enggak ada masalah kok," pungkas Anditia.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR