Air hujan
Selain dari sampo, zat asam bisa datang dari air hujan.
“Jadi diusahakan setelah melewati hujan, kalau ada waktu, sebaiknya mobil disiram air biasa,” ujar Sebastian kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Menurutnya, mobil lebih baik kena bekas air biasa ketimbang bekas air hujan.
(BACA JUGA: Seken Keren: Ford Everest Generasi Kedua, Tangguh dan Cocok Banget untuk Keluarga )
“Karena air hujan sangat jahat sekali, jadi sebaiknya setelah hujan-hujanan, motor atau mobil dibilas dengan air biasa,” tuturnya.
Serangga
Serangga atau semut dari pohon juga punya zat asam yang tinggi.
“Soalnya dia bertelur di pohon, terus ada daun, binatang, banyak yang jatuh ke mobil, kita enggak sadar itu ada fleknya,” sebut Sebastian.
Hal ini biasanya terjadi bagi yang sering parkir di bawah pohon yang rindang.
(BACA JUGA: Wah Kok Ada Balap Motor Tua di MotoGP Spanyol? )
“Justru itu masalah, saat semuanya kena cat malah timbul problem, rusak cat kita,” lanjutnya.
Getah pohon dan kotoran burung
Biasanya saat mobil atau motor kena kotoran burung atau getah pohon, kita malas untuk segera langsung membersihkannya.
“Besok aja deh, kalau gitu saya jamin enggak akan hilang sisanya, karena ada yang sudah mengeras,” sebut Sebastian.
Menurutnya, kedua hal tersebut cukup berbahaya terhadap cat kendaraan.
(BACA JUGA: Oli Terbaru Shell Telah Ikuti Rekomendasi Pabrikan Skutik)
Selain merusak tampilan, kotoran burung dan getah pohon bisa menyerap ke dalam cat
“Paling baik segera dilap setelah terkena kotoran burung atau geah pohon untuk menjaga kilap dari cat,” jelasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR