“Hal yang unik tentang karier saya adalah bahwa saya berdiri di podium dalam tiga dekade, (1970-an, 1980-an dan 1990-an), di kelas 500,” ceritanya.
(BACA JUGA: Enggak Sempat Nonton MotoGP Amerika? Ini Video Momen-momen Penting)
“Itu tidak pernah terjadi ketika Anda berpikir tentang pembalap Amerika yang datang ke Eropa,” kata Mamola dengan mata berkaca-kaca karena terharu.
Dia melanjutkan, “Ibu dan ayah saya, yang berusia 92 dan 88 tahun, mengatakan sudah saatnya Anda menjadi seorang legenda.”
Mamola pun masuk kelompok elite MotoGP Legends, namanya selevel dengan Giacomo Agostini, Mick Doohan, Geoff Duke, Wayne Gardner.
Mike Hailwood, Daijiro Kato, Eddie Lawson, Anton Mang, Angel Nieto, Wayne Rainey, Phil Baca, Jim Redman, Kenny Roberts.
Jarno Saarinen, Kevin Schwantz, Barry Sheene, Marco Simoncelli, Freddie Spencer, Casey Stoner, John Surtees.
Carlo Ubbiali, Alex Crivillé, Franco Uncini, Marco Lucchinelli dan almarhum Nicky Hayden.
Ini video momen terharu Randy Mamola yang dipantau GridOto.com dari akun Twitter @2Wheelsforlife.
'Randy is a legend for even more than his riding talent. His love of people and his dedication to motorcycle sport has brought about a change in the lives of millions of people in Africa' Andrea Coleman co-founder and CEO Two Wheels for Life. pic.twitter.com/WSBNlX1t1m
— Two Wheels for Life (@2WheelsforLife) April 22, 2018
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Thedrive.com,Twitter/2Wheelsforlife |
KOMENTAR