Di antaranya, memakai kaca depan dan boks serta finishing yang membuatnya eksklusif.
Sementara model basic KD250 AT dijual Rp 88 juta.
Menurut Dewa, versi basic diperlukan karena enggak semua calon konsumen membutuhkan kaca.
"Ada konsumen yang ingin pasang jaring di bagian depan, bukan kaca," ujarnya.
(BACA JUGA: Keren, Jip Merangkak Naik Tebing Terjal Kayak Spiderman)
Sementara itu ir. H Ibnu Susilo, Presdir TFN mengungkapkan, pihaknya membuat juga Fin Komodo dalam berbagai versi.
Misalnya untuk militer, pertambangan, wisata, medis dan evakuasi serta pemadam.
"Untuk militer platform sama tapi materialnya beda. Militer pakai pelat baja," ujar Ibnu Susilo.
Saat ini, Fin Komodo didukung 40 suplier lokal atau UKM termasuk mesin.
Mesin 1 silinder 250 cc mulai dipakai sejak 2010 dan dikembangkan sendiri.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR