Sani mengaku, inovasi dan perbaikan layanan gencar terjadi sejak dua tahun belakangan.
“Tak ada kata telat untuk melakukan inovasi,” ungkap Sani.
Sebab, nantinya bila semua infrastruktur berupa jalan tol sudah menjangkau daerah- daerah di seluruh Jawa, maka waktu tempuh yang tadinya menjadi kelemahan transportasi bus bisa dipangkas secara signifikan.
Tak heran, para pemilik PO merasa sedikit lega dengan dibukanya Tol Cipali hingga Brebes Timur, karena membantu memangkas waktu tempuh.
“Jika waktu tempuh bus sudah equal dengan kereta api, maka bisnis transportasi bus akan kembali bergairah,” ujar Sani.
Sebagai Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) yang membawahi 39 PO, Sani mengaku sebagian besar PO sudah melakukan inovasi berupa perbaikan layanan.
Para pemilik PO rupanya sadar, dengan perbaikan layananlah, mereka dapat bertahan dari gilasan zaman.
Pelayanan menjadi ujung tombak dalam mempertahankan penumpang.
“Fasilitas di dalam bus hanya sebagai pelengkap,” ucap ayah tiga anak ini.
Sani beralasan, melayani dengan senyuman akan membuat penumpang lebih nyaman saat naik bus.
Tak heran, salah satu PO yang melayani rute Jakarta-Solo, Cilacap-Yogya, dan Purwokerto-Yogya, sudah menyediakan 'pramugari'. Mantap!
Selain bus tersebut, ada juga bus tingkat mewah lainnya.
Bus tersebut adalah Bus Tingkat Agra Mas Layani yang melayani rute Jakarta-Jepara.
Bus tingkat AKAP Agra berkapasitas 42 orang, yang terbagi menjadi 36 kursi di lantai atas dan 6 kursi di lantai bawah.
Kursi lantai atas menggunakan formasi baris 2-2, sedangkan kursi lantai bawah menggunakan formasi baris 2-1.
Selain headrest monitor ukuran 10 inci, tiap kursi juga dilengkapi port USB, sandaran kaki dan bisa disetel untuk posisi tidur.
"Untuk kursi di lantai bawah harganya Rp 300.000 sampai 310.000. Kursi di lantai atas Rp 215.000 sampai 225.000," kata Kepala Bagian Operasional Bus Malam Agra Mas, Utut Saptio Wibowo.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Bus Malam Bisa Lebih Mewah Dari Pesawat, Ada 'Pramugari' Juga, Intip Kabinnya Yuk!
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR