Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Enggak Ada di Motor Produksi Masal! Begini Cara Kerjanya Sistem Pneumatic Valve MotoGP

Yosana Okter Handono - Sabtu, 31 Maret 2018 | 17:00 WIB
Cara Kerja Sistem Pneumatic Valve MotoGP
Motorplus - GridOto.com
Cara Kerja Sistem Pneumatic Valve MotoGP

GridOto.com - Udah pada tahu cara kerjanya pneumatic valve yang biasa dipakai di MotoGP belum Sob?

Ternyata eh ternyata, teknologi ini belum bisa ditemuin di motor produksi massal lho!

Sebenarnya, kinerja klep dengan sistem pneumatic valve ini ada beberapa macam.

Ada yang masih pakai kem untuk menggerakkan klep masuk atau buang, ada juga yang tidak.

Untuk yang tidak lagi menggunakan kem, peran kem digantikan piston selenoid yang bergerak karena aktivitas hidrolik.

(BACA JUGA: Nyadar Enggak, Kenapa Joki Balap Suka Memiringkan Motor Sebelum Start?)

Singkat cerita, klep bergerak bukan karena aktivitas kinetik, melainkan karena adanya tekanan hidrolik.

Kerja klep yang disebut pneumatic valve dikontrol menggunakan sistem selenoid gas.

Sehingga, penggerakan klep bergerak seperti mesin solenoid yang dikontrol menggunakan gas bertekanan tinggi.

Klep buang dan klep masuk bekerja karena diatur oleh tekanan gas yang dikendalikan oleh regulator yang memiliki sistem bekerja sendiri.

(BACA JUGA: Tak Kalah dengan Ariel Noah, Ananda Omesh Pun Juga Punya Moge BMW Lo)

Kelebihannya, kerja klep (terbuka dan menutup) tidak akan mengalami kesalahan, yang bisa menyebabkan kerusakan mesin.

Ditambah mesin bekerja jadi lebih enteng, karena tidak terbebani friksi kem lagi.

Soalnya, kan udah gak pake kem lagi.

Sementara yang masih pakai kem kayak di mobil F1 Renault atau MotoGP yang pernah dijajal Aprilia.

Sistem pneumaticnya berfungsi sebagai pengganti spring atau per klep.

(BACA JUGA: Waspadalah! Begal Todong Pistol, Pria Ini Pasrah Motornya Diambil)

Makanya, disebut pneumatic valve spring.

Jadi, saat klep sudah terbuka penuh setelah didorong kem, sistem pneumatiknya akan menekan klep untuk kembali menutup.

Namun, teknologi ini ada kekurangannya juga.

Karena selenoid yang menggerakkan klep bersifat kompresi, ketika sealnya rusak, kerja solenoidnya akan mengalami gangguan juga.

Efeknya, ya bisa berantakan juga mesinnya.

Biar makin paham, ada videonya juga nih Sob!

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa