(BACA JUGA: Tak Kalah dengan Ariel Noah, Ananda Omesh Pun Juga Punya Moge BMW Lo)
Kelebihannya, kerja klep (terbuka dan menutup) tidak akan mengalami kesalahan, yang bisa menyebabkan kerusakan mesin.
Ditambah mesin bekerja jadi lebih enteng, karena tidak terbebani friksi kem lagi.
Soalnya, kan udah gak pake kem lagi.
Sementara yang masih pakai kem kayak di mobil F1 Renault atau MotoGP yang pernah dijajal Aprilia.
Sistem pneumaticnya berfungsi sebagai pengganti spring atau per klep.
(BACA JUGA: Waspadalah! Begal Todong Pistol, Pria Ini Pasrah Motornya Diambil)
Makanya, disebut pneumatic valve spring.
Jadi, saat klep sudah terbuka penuh setelah didorong kem, sistem pneumatiknya akan menekan klep untuk kembali menutup.
Namun, teknologi ini ada kekurangannya juga.
Karena selenoid yang menggerakkan klep bersifat kompresi, ketika sealnya rusak, kerja solenoidnya akan mengalami gangguan juga.
Efeknya, ya bisa berantakan juga mesinnya.
Biar makin paham, ada videonya juga nih Sob!
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | YouTube,Motorplus.gridoto.com |
KOMENTAR