Alih-alih memanaskan situasi, bos tim Toto Wolff malah ikut bersedih dengan apa yang dialami tim HAAS.
"Aku memahami peraasaan HAAS, mereka sangat cepat, aku tak tahu apa yang terjadi, tapi pas terjadi itu benar-benar menyakitkan," kata Toto Wolff dilansir GridOto dari GPToday.
Niki Lauda juga masih belum berani menyebut itu adalah konspirasi.
"HAAS harus meneliti apa yang terjadi tapi aku tetap bersedih untuk mereka," kata legenda F1 yang sekarang jadi non-executive chairman tim Mercedes itu.
(BACA JUGA:Selain Strategi, Faktor Hoki Juga Bikin Sebastian Vettel Juara di GP F1 Australia!)
Di lain pihak, bos HAAS menampik jika dikatakan HAAS membantu Ferrari.
"Kami hanya tidak memasang roda dengan benar, sulit dipercaya terjadi di dua mobil, tapi memang terjadi, akhir pekan ini sangat sulit, kami punya masalah di Jumat tentang suku cadang dan tidak latihan cukup untuk pitstop," kata Gunther Steiner.
Banyak pihak mulai menduga-duga hal ini namun belum ada keputusan lebih dalam dari FIA dalam kasus ini.
Jika benar konspirasi, bakal ada berita besar yang mengguncang kembali dunia F1.
(BACA JUGA:Hasil GP F1 Australia: Sebastian Vettel Kalahkan Lewis Hamilton)
Sebelumnya di 2008 ada kasus besar 'crash gate' yang melibatkan tim Renault.
Saat itu pembalap Renault, Nelson Piquet Jr. diminta tim untuk menabrakkan diri demi kemenangan sang rekan, Fernando Alonso.
Kasusnya hampir sama, berhubungan dengan pit stop.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | gptoday.com |
KOMENTAR