Pada awal beroperasi, lampu yang menggunakan energi gas ini memiliki prinsip yang sama dengan sinyal perkeretaapian.
Lampunya ada di tengah seperti lampu jalanan, tapi untuk mengatur lalu lintas menggunakan plang.
Saat sejajar itu berarti stop, kendaraan harus berhenti dan pejalan kaki dapat menyeberang.
Ketika plang diturunkan 45 derajat itu berarti go, kendaraan dapat melaju.
Seiring perkembangan zaman, sistem plang tersebut akhirnya diganti dengan kode warna lampu merah kuning hijau yang berlaku universal di seluruh dunia!
Artikel ini sudah tayang di Intisari-online dengan judul "Inilah Wujud Lampu Lalu Lintas Pertama di Dunia yang Dijuluki Sebagai 'Penampakan Seram'"
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | intisari.grid.id |
KOMENTAR