Sayang, Senna mengalami kecelakaan di sirkuit Imola saat balapan GP San Marino pada 1 Mei 1994.
Saat ngebut kencang di tikungan Tamburello di lap 7, mobilnya yang sedang melaju dengan kecepatan 307 km/jam menghantam dinding sirkuit.
Data dari telemetri menunjukkan Senna sempat menggunakan rem selama dua detik sehingga kecepatan mobil sempat turun menjadi 233 km/jam.
Saat dievakuasi, Senna masih bisa bertahan namun kondisinya sangat kritis dengan detak jantung yang semakin melemah.
Selain itu ia juga mengalami kehilangan darah sebanyak hampir 4,5 liter sehingga langsung diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit.
Namun takdir memang tak bisa ditolak, Ayrton Senna dinyatakan meninggal pukul 18:40 waktu setempat oleh Maria Teresa Fiandri, kepala bagian UGD Maggiore Hospital, Bologna, Italia.
Namun menurut hukum di Italia, Ayrton Senna sebenarnya sudah secara sah dinyatakan meninggal saat ia menghantam dinding sirkuit pukul 14:17 waktu setempat.
Meninggalnya Ayrton Senna dianggap sebagai tragedi nasional di Brasil dan tiga hari dinyatakan sebagai hari berkabung.
(BACA JUGA: Gokil! Rekor Michael Schumacher di F1 Australia Bertahan 15 Tahun)
Tiga juta warga Brasil memberikan penghormatan terakhir saat jasadnya dibawa di jalanan Sao Paulo menuju pemakamannya.
Rekan sesama pembalap dan mantan pembalap ikut dalam prosesi pemakaman.
Meninggalnya Ayrton Senna menjadi titik balik di dunia balap Formula 1 nih Sob!
Dari kecelakaan tersebut, sisi safety alias keamanan pembalap dan trek jadi semakin menjadi perhatian agar kejadian yang menimpa Senna tidak terulang.
Rest In Peace Ayrton Senna...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR