"Karena karburator alat pasif yang tidak bisa berubah sendiri," ujar Benny.
Benny juga menambahkan, kalau kekurangan yang ada di karburator sudah tidak ditemui lagi di sistem injeksi.
Di sistem injeksi, proses pengisapan bensin ke ruang bakar dibantu oleh peranti elektronik.
Sehingga bensin yang disemprotkan lebih efisien dan terkontrol.
Lalu keuntungan lainnya, tak seperti karburator, injeksi itu tak terpengaruh dengan temperatur udara.
(BACA JUGA:Motor Lawas Bakal Diproduksi Kembali? Yamaha Indonesia Kepentok Mesin 2-Tak)
"Injeksi dengan berbagai sensor yang diterapkan, bisa menyesuaikan dengan sendirinya. Jadi keunggulannya sudah begitu jauh (dibanding kerburator)," ujar Benny.
Akan tetapi, meski teknologi karburator mulai ditinggalkan nyatanya masih banyak kalangan yang mengandalkan teknologi karburator.
Khususnya untuk para pecinta motor lawas dan balap drag bike.
Karena bagi mereka, karburator dinilai lebih responsif dan mudah diseting sesuai dengan keinginan.
Artikel Serupa Pernah Tayang di Kompas.com dengan Judul Kelemahan Karburator Dibanding Sistem Injeksi
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR