GridOto.com - Siapa yang tidak tahu Supra. Bebek legendaris keluaran Honda ini sudah 21 tahun mengaspal di Indonesia.
Sampai tahun 2017 lalu, Honda Supra memiliki berbagai macam varian dan terus memiliki perubahan.
Salah satu variannya adalah Honda Supra X 125 PGM -FI, yang merupakan motor injeksi pertama di Indonesia, diluncurkan pada 2006 silam.
Setelah 12 tahun, bagaimana dengan servisnya?
Menurut Hendra, Service Advisor Big Wing Astra Motor BSD, keawetan mesin tergantung pada perawatan pemiliknya.
"Sebenarnya balik lagi ke perawatan dan cara pakainya, kalau memang rajin servis dan ganti oli, pastinya motor akan lebih awet," buka Hendra saat ditemui GridOto.com (19/3).
(BACA JUGA: Pilihan Paket Upgrade CVT Vespa dari Scooter Jam, Biar 'Anti Getar-getar Club')
Kalau motor sudah 12 tahun, seharusnya memang sudah turun mesin beberapa kali.
"Kalau turun mesin, sama tergantung kondisi motornya juga, tapi biasanya motor di atas 3 tahun atau 30.000 km-an sudah ada gejala harus turun mesin," tukas Hendra.
"Nah, kalau misalnya motor sudah dipakai 12 tahun, harusnya sudah mau turun mesin yang ke 3 kali," katanya.
Kalau turun mesin, biasanya selain pengecekan dan perawatan, juga ada penggantian komponen-komponen mesin, yang sudah harus diganti.
"Biasanya masalahnya di bagian kompresi mesin, klep, rantai keteng, dan kopling, itu perlu dicek atau disetel, dan kalau sudah pada aus baiknya segera diganti," sambungnya.
(BACA JUGA: Knalpot 3 Suara Buatan Dalam Negeri, Antitilang Nih!)
"Selanjutnya bagian piston atau seher juga harus diperiksa, biasanya ring piston atau bearing setang piston sudah aus, dan minta diganti," ujar Hendra.
Selain itu, penggantian filter udara juga wajib dilakukan setiap kelipatan 16.000 km.
Dan sebagai informasi, servis berkala dan penggantian olinya dilakukan setiap kelipatan 4.000 km sekali.
Nah, kalau punya Supra X 125 PGM-FI yang berumur 12 tahun, jangan lupa lupa cek bagian-bagian tersebut di bengkel resmi ya, sob.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR