GridOto.com - Pemerintah Indonesia melihat gelaran MotoGP sepertinya enggak main-main.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, hari ini (19/3/2018) siap bikin persiapan menyangkut MotoGP bisa dihajat di Indonesia.
Ia berharap panitia mulai dibentuk agar dapat segera menentukan apa langkah demi mewujudkan kembali kejayaan Sirkuit Sentul sebagai salah satu tempat perhelatan olahraga kelas dunia.
"Segera melangkah, koordinasi dan bersinergi," kata Moeldoko.
(BACA JUGA: Valentino Rossi Naik Podium Tapi Kasih Pesan Khusus untuk Yamaha)
Moeldoko, siang tadi menerima pengelola Sirkuit Sentul Tinton Suprapto dan Ananda Mikola di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta.
Pertemuan itu terkait pematangan persiapan perhelatan Moto Grand Prix di sirkuit yang memiliki panjang lintasan 4,12 km atau 2,56 mil itu.
Tinton mengatakan, ia ingin mengembalikan kejayaan Sirkuit Sentul sebagai tempat yang pernah digunakan untuk Moto GP seperti tahun 1997 silam.
"Saat itu, gelaran Moto GP tidak dapat dilanjutkan lagi di Indonesia karena krisis ekonomi," ujar Tinton sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi KSP.
Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor pernah menjadi tempat perhelatan Moto GP, tepatnya pada 28 September 1997.
Saat itu Valentino Rossi turun di kelas 125 cc dan meraih juara dengan bendera Aprilia.
Sementara kelas 250 cc dijuarai Max Biaggi dari Honda.
Adapun podium nomor bergengsi 500cc dipuncaki trio Honda dengan urutan juara pertama, yaitu Tadayuki Okada (Jepang) diikuti juara kedua Mick Doohan (Australia) dan juara ketiga Alex Criville (Spanyol).
Tinton menambahkan, jika Moto GP dilaksanakan di Sirkuit Sentul, pemerintah dipastikan turut untung.
Atas dasar itu pula sejumlah negara beberapa kali ketempatan perhelatan balap motor tertinggi di dunia itu. "Dampak penyelenggaraan Moto GP sangat bagus. Pemerintah kita dipastikan untung. Itulah sebabnya pada 2018 ini Spanyol dan Italia sampai empat kali dan dua kali jadi tuan rumah. Negara tetangga kita pun, Malaysia, Thailand, dan Australia masuk dalam kalender resmi MotoGP 2018," lanjut dia.
Ananda Mikola menambahkan, balap motor merupakan salah satu jenis olahraga otomotif yang diminati masyarakat Indonesia.
Tidak hanya kalangan atas, namun juga kalangan bawah.
"Berbeda dengan F1 yang hanya disukai lapisan masyarakat tertentu," kata pembalap yang pernah tampil di ajang Formula 3000, Asian Formula 3, hingga A1 Grand Prix itu.
Moeldoko pun mendukung langkah Tinton dan Ananda itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemerintah Dukung Sirkuit Sentul Kembali Gelar Moto GP seperti Tahun 1997
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR