Tipe open loop memiliki pengaturan lebih advance dan mempunyai variasi setelan yang lebih banyak.
Tak heran, model ini banyak dipakai di mobil yang speknya khusus buat kompetisi (balap).
ECU aftermarket ini dibekali banyak fitur canggih.
(BACA JUGA: Ini 7 Fitur Yang Terdapat Di Transmisi Otomatis)
Contohnya fitur flat shift yang berguna menurunkan putaran mesin secara otomatis saaat pindah gigi dan barometric controller untuk analisa suhu dan kelembaban.
Ada juga fitur auto lock up untuk mengatur perpindahan gigi dan auto retard/knocking controller buat memundurkan waktu pengapian secara otomatis saat pakai bensin jelek.
Ini semua membuat harga ECU stand alone jauh lebih mahal dibanding piggyback.
ECU stand alone ditawarkan dengan harga Rp 15-40 juta.
Untuk pembuat ECU aftermarket contohnya adalah MoTeC, Haltech, AEM, dan HKS.
(BACA JUGA: Wuih, Ini Yang Namanya Automated Manual Transmission Alias AMT)
Oh ya, walau canggih, pada beberapa mobil tidak semua fungsi atau fitur bisa dikontrol oleh ECU aftermarket.
Contohnya sistem Air Conditioner (AC) dan sistem elektrikal seperti panel instrumen dasbor dan audio.
Kalau begini, biasanya ECU standar tetap dipasang untuk mengontrol fitur atau fungsi yang tidak bisa ditangani ECU aftermarket sedang ECU aftermarket khusus dipakai mengelola setelan mesin saja.
Jadi mobil tersebut memakai 2 buah ECU, yaitu ECU standar dan aftermarket.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR