Legroom biasa saja, tapi headroom cukup lega karena atapnya memang tinggi.
Sehingga memberi aura lapang bagi penumpang berpostur rata-rata orang Asia seperti tester kami yang tingginya 168 cm.
Bagian bagasi pun demikian, tidak besar memang, tapi jelas tidak sempit karena layout-nya akomodatif untuk menampung barang.
Ditambah lagi ada pelipatan sandaran jok baris kedua untuk menggandakan kapasitas kargo.
(BACA JUGA: Empat Alasan Orang Beli Ignis Versi Direktur Sales Suzuki)
Sebagai mobil yang fokus pada mobilitas kaum urban, kelincahannya memang mengundang senyum.
Ditunjang bodi kompak dengan panjang tak lebih dari 4 meter (3.700 mm), mudah saja bagi Ignis SE berpindah jalur di kepadatan lalu lintas.
Setir pun enteng sehingga kian memudahkan pengemudi untuk mengolah kemudi.
Tapi ketika kami bermanuver agak kencang di tikungan, misalnya membelok di atas 70 km/jam, cukup terasa body roll yang menandakan limbungnya stabilitas Ignis.
Editor | : |
KOMENTAR