"Itu tidak akan menjadi pengalaman yang baru, karena saya sudah melakukan beberapa lomba di speedway dan dirt-track pada malam hari saat saya menjadi junior di Australia," jelas juara dunia bertahan Casey Stoner.
Sebenarnya, masalah terbesar yang dihadapi pengendara adalah bagaimana menyesuaikan diri dengan jadwal tidur baru.
"Pada akhir pekan balap normal, saya sampai di motorhome sekitar pukul tujuh malam dan bersantai dengan nonton film atau semacamnya," kata Chris Vermeulen.
(BACA JUGA: Ini Pembalap MotoGP Terbanyak Podium, Pole dan Tercepat di Qatar, Rossi dan Marquez Kalah)
"Saya mencoba untuk mendapatkan tidur sebanyak yang saya butuhkan, yaitu sekitar tujuh jam,” lanjut pembalap tim Rizla Suzuki.
James Toseland dari tim Yamaha Tech3 mengubah ritmenya.
"James bekerja malam hari," kata manajernya.
"Dia bangun pada tengah hari dan sarapan pagi, dia akan makan jam 6 sore, lalu dia pergi ke gym pada jam 9 atau 10 malam dan mengerjakan program dua atau tiga jam,” ucapnya.
“Dia akan tidur jam 2 sampai 3 pagi," sebut sang manajer.
Nah, penonton di Indonesia pastinya juga akan mengubah jam tidurnya nih, apalagi kalau ada delay akibat cuaca buruk.
Karena kebanyakan balapan MotoGP mulainya pukul 19.00 WIB.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | independent.co.uk |
KOMENTAR