Bicara fitur, hal pertama yang menyita perhatian kami di kabin justru merek Bose yang ada di cover speaker.
Cukup mengejutkan karena ternyata meski atap sedang dibuka, lantunan musik termasuk jernih terdengar.
Ternyata karena Mazda juga menyematkan speaker mungil di headrest jok.
Fitur lain yang dimiliki MX-5 Soft Top adalah: Bluetooth audio, cruise control, Lane Departure Warning System, navigasi GPS, auto start-stop, stability control, auto lamp, auto wiper, paddle-shift, hingga mode berkendara.
Bisa kami simpulkan bahwa fasilitas MX-5 memang lumayan, tapi tak sampai yang lengkap karena dibandingkan produk Mazda yang lebih massal, Mazda3 misalnya, sudah ada head up display atau Lane-Keep Assist System yang bisa menggerakkan setir secara otomatis untuk kembali ke lajur yang benar.
Lalu soal kenyamanan.
Dari tampangnya sudah tersirat bahwa orientasi mobil ini untuk keasyikan berkendara, bukan kenyamanan.
Dan asumsi itu tepat.
Bantingan suspensi sangat keras, yang kala mobil menginjak lubang atau speed bump, guncangan itu akan terasa kuat di punggung dan bokong penumpang.
Kekedapan kabin pun demikian, suara kendaraan di luar mudah mengintrusi dan kami memang tak bisa berharap banyak sama akustik kabin mengingat atap kanvas yang dikenakannya.
Tapi soal posisi duduk, yakinlah bahwa joknya itu sangat nyaman diduduki.
Ergonomi pas, dengan ketebalan busa jok yang optimal untuk menopang di perjalanan jauh.
Tiba saat mengetes performa.
Suara mesin agaknya terlalu sopan untuk mobil dengan tampang seeksotis ini.
Mesin SKYACTIV-G itu berkapasitas 1.998 cc 4 silinder dengan rilisan daya 160 dk dan torsi 200 Nm.
Tidak besar sebenarnya, tapi terasa perkasa karena MX-5 punya bobot yang cukup ringan yakni 1.088 kg saja.
Tes akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam tempo 7,5 detik.
Sementara konsumsi BBM di rute Dalam Kota bisa mencapai 12,5 km/l dan di rute Tol 20 km/l.
Akselerasi mungkin biasa saja, tapi soal efisiensi harus diakui hasil tesnya termasuk impresif.
Terakhir dan yang terpenting adalah fun to drive.
Akurasi setirnya sangat tajam.
Saat kami menggerakkan kemudi, moncong mobil merespons secara presisi dan mobil bergerak dengan akurat.
Mudah sekali tersenyum saat kami bermanuver di mobil ini.
Buah dari set suspensi yang keras itu membuat perangai mobil saat bermanuver sangat terkendali.
Body roll minim, dan stabilitas saat melaju di kecepatan tinggi juga sangat baik.
Bobot setirnya pun pas, tidak berat namun juga tidak ringan hingga jauh dari rasa mengambang.
Mesin dengan langkah lebih panjang (bore x stroke: 83,5x91,2 mm) membuat ia terasa cekatan di putaran menengah.
(BACA JUGA: Mazda CX-5 Touring, Lebih Murah Namun Memiliki Fitur Tak Kalah Menarik)
Sulit menemukan ia kehabisan nafas karena tenaganya bagai terus mengisi.
Paduan bobot ringan, gerak belakang (RWD), dan handling tajam, menggoda kami untuk sesekali melakukan sideway saat membelok di tikungan yang aman.
Oh ya, kami juga terkesan oleh posisi duduk yang sangat rendah dan sensasi berkendara atap terbukanya, menjadikan kami selalu merasa spesial mengemudikan MX-5 di tengah padatnya lalu lintas.
Sayang ia tidak dijual, toh itu tidak masalah karena Mazda di Indonesia menyediakan versi RF yang menggunakan atap keras.
Harga? Ia tidak dijual tapi untuk bayangan, saudara kandungnya yang tipe RF dibanderol dengan nominal Rp 779,8 juta.
Video ulasang lengkap Mazda MX-5 Soft Top klik di sini:
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR