PERFORMA
Awalnya banyak yang mengira mesinnya sama dengan Vario 150 eSP, ternyata beda banget!
“Mesin yang dipakai total baru, memang bore x stroke sama, tapi sebenarnya sama sekali beda,” terang Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).
Paling beda menurut Endro bisa dilihat dari crankcase kiri, yang juga dudukan CVT, paling jelas dudukan sokbreker di ujung. Crank shaft juga beda, lebih mirip SH150.
Bahkan performa yang dihasilkan ternyata juga lebih besar, “Kuncinya ada di optimalisasi desain intake, seting ECM, desain muffler dan perubahan CVT,” imbuh pria ramah ini.
Tenaga maksimal diklaim mencapai 14,5 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,2 Nm di 6.500 rpm.
Karakternya saat dicoba responsif di putaran bawah sampai menengah sekitar 60 km/jam, buat stop and go rasanya cocok, tapi dengan catatan cara buka gas dengan diurut jangan langsung buka mentok.
Karena keterbatasan trek, maka eksplorasi performa belum bisa maksimal. Sabar ya!
Teknologi yang diusung di bagian mesin masih seperti skutik Honda lainnya, berkonsep eSP ada ACG starter mengawal dapur pacu 149,3 cc SOHC 2 katup berpendingin cairan. Ada pula ISS (idling stop system).
FITUR
Paling mencolok tentu saja Honda Smart Key System atau keyless. Skutik zaman now banget kan?
Jadi anak kunci cukup dikantongi, lalu jika berada di radius maksimal 2 meter maka kontak bisa diaktifkan.
Fitur ini juga sebagai immobilizer, answer back system dan alarm. Tampilan kontaknya mewah karena ketika diaktifkan ada iluminasi warna biru.
Fitur berikutnya ada konsol box di bawah setang kiri. Ruangnya cukup dalam dan terdapat power outlet 12 volt 1 ampere, sehingga bisa dipakai untuk mengisi ulang baterai smartphone.
Ruang penyimpanan kurang? Buka saja joknya, di bawahnya ada bagasi berkapasitas 28,8 liter yang bisa menelan helm half face.
Engsel joknya kini pakai stopper model per, jadi enggak perlu takut jatuh menutup sendiri kala dibuka.
Oiya kapasitas tangki bensin juga besar, muat 8 liter.
Fitur selanjutnya yang juga menambah kesan mewah adalah adanya LCD panel meter alias spidometer digital dengan negative display yang kecerahannya bisa disetel 5 tingkat.
Kini infonya makin lengkap, bukan cuma spidometer, odometer, tripmeter, jam, logo ISS, logo keyless, tapi ada tambahan konsumsi bensin rata-rata dan pengingat oil change.
“Oil change akan muncul di 1.000 km, 6.000 km dan seterusnya kelipatan 6.000 km,” terang Endro Sutarno, Technical Service Division PT. AHM.
Fitur lainnya yang menarik tentu penggunaan lampu yang seluruhnya LED, sehingga hemat listrik dan tahan lama.
Oiya pancaran sinar lampu utamanya terang, karena saat tes sempat merasakannya sampai matahari terbenam. Dan ada pula hazard.
Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 Langkah, SOHC 2 klep, PGM-FI, eSP
Sistem suplai bahan bakar: PGM-FI
Diameter x langkah: 57,3 x 57,9 mm
Tipe tranmisi: Otomatis, V-Matic
Rasio kompresi: 10,6:1
Daya maksimum: 14,5 dk (10,8 kW)/8.500 rpm
Torsi maksimum: 13,2 Nm/6.500 rpm
Tipe kopling: Otomatis, Sentrifugal, Tipe Kering
Sistem pendingin mesin: Berpendingin Cairan
Tipe rangka: Double Cradle
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Twin
Ukuran ban depan: 100/80-14 M/C (Tanpa ban dalam)
Ukuran ban belakang: 120/70 - 14 M/C (tanpa ban dalam)
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Cakram
Sistem pengereman: Combined Brake System Hidrolis dengan 3 piston caliper (untuk
tipe CBS), Anti-Lock Braking System (untuk tipe ABS)
P x L x T: 1.923 x 745 x 1.107 mm
Tinggi tempat duduk: 764 mm
Jarak sumbu roda: 1.313 mm
Jarak terendah ke tanah: 137 mm
Curb weight: 131 kg (CBS); 132 kg (ABS)
Kapasitas tangki bensin: 8 L
Kapasitas oli: 0,8 L (penggantian periodik)
Tipe aki: 12 V - 5 Ah, tipe MF
Sistem pengapian: Full Transisterized, baterai
Tipe busi: NGK MR8K-9
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR