GridOto.com - Kasus penggunaan binatang pada tes emisi gas buang kian memanas.
Hasil tes tersebut tidak sesuai yang diinginkan pabrikan mobil Jerman (VW, BMW, Daimler) yang membiayai tes tersebut.
Dikutip dari telegraph.co.uk, hasil tes pada monyet yang dijadikan ujicoba, asap diesel mobil masa kini lebih beracun dibanding mobil 20 tahun lalu.
Monyet menghirup asap dari sebuah VW Beetle diesel selama beberapa jam untuk membuktikan bahwa asap tersebut tidak beracun.
Padahal VW Beetle diesel sudah diberi software untuk menurunkan emisi pada saat tes.
(BACA JUGA: Gunakan Monyet Sebagai Kelinci Percobaan, Volkswagen Dikecam)
Hasil tes yang dilakukan di Amerika tersebut enggak pernah diumumkan.
Hasil tes tersebut justru bocor ke publik oleh media Jerman, Bild.
Juga ada email dari para ahli yang dengan jelas menunjukkan kalau pabrikan mobil enggak happy dengan hasil tes tersebut.
"Saya sedikit tidak nyaman untuk mengirimnya tanpa persetujuan. Penemuannya jelas tidak seperti yang diharapkan dan saya tidak yakin bagaimana mereka akan menindaklanjutinya," tulis sebuah email dari direktur riset Jacob Mcdonald.
Email lainnya menunjukkan nada serupa, dari Jeremy Brower, salah satu anggota tim.
"Ini draft laporannya. Tolong direview setidaknya pada bagian kesimpulan. Saya berusaha memperhalus hasil dari studi tanpa mengatakannya bahwa itu hasil studi yang buruk."
Dalam tes tersebut, monyet-monyetr dipaksa menghirup asap VW Beetle selama 8 jam lalu menguji efeknya.
Di grup lainnya, monyet-monyet dipaksa menghirup asap dari Ford Pikap tahun 1997.
Tetapi para ilmuwan terkejut dengan hasilnya bahwa monyet yang menghirup asap dari Beetle mengalami kerusakan organ lebih besar dibanding yang menghirup asap mobil diesel 20 tahun lalu.
Tes ini dilakukan oleh European Research Association for the Environment and Health in the Transport Sector (EUGT).
Riset ini dibiayai BMW, Daimler dan VW serta Bosch. Tetapi Bosch berhenti mendanai pada 2013, setahun sebelum penggunaan monyet untuk pengujian.
(BACA JUGA: Bos VW Kecam Tes Asap Diesel Pakai Monyet, Lakukan Investigasi)
Editor | : | Iday |
KOMENTAR