Menurut Supriyono, sebelum masuk tahap pengecatan di bengkelnya ada preparation painting alias persiapan pengecatan.
Tujuannya, untuk mengecek hasil pendempulan dan melihat apakah sudah layak diaplikasikan pengecatan.
(BACA JUGA: Hujan Deras Di Bulan Februari, Ini Cara Mengemudi Yang Aman)
“Namun, setelah aplikasi pengecatan kemungkinan cacat itu selalu ada, bisa karena pengaruh proses kimiawi atau kesalahan pengaplikasian,” jelas Supriyono.
Cacat pengecatan atau paint defect yang biasa terjadi adalah bintik kotor atau bintik gelembung (solvent popping).
“Kalau yang terjadi bintik, kemungkinan dari filternya yang kotor atau gelembung udara bisa terjadi karena udara dari kompresor banyak mengandung air,” terang Supriyono.
Cacat pengecatan lain, masih menurut Supriyono, adalah cat meleleh (runs).
Ini bisa terjadi karena pada saat pengecatan painter (tukang cat) terlalu lamban gerakannya.
(BACA JUGA: Banjir Jakarta, Ini Cara Mengecek Mobil Yang Terendam Air)
“Bisa juga ketipisan, atau ada bagian yang tidak terkena cat, karena terlalu cepat gerakannya,” ujar Supriyono.
Makanya setelah selesai pengecatan, di bengkel yang profesional selalu dilakukan pengecekan secara menyeluruh.
“Setelah pengecatan tentu ada quality control, jika diperiksa ada beberapa yang perlu disempurnakan, maka dilakukan proses poles,” kata Supriyono lagi.
Namun, tak ada salahnya, Anda sebagai pemilik mobil juga melakukan pemeriksaan yang detail sebelum proses serah terima dari bengkel.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR