“Jadi kalau reverse trike itu motor yang nurut dengan kita. Kalau delta trike, kita yang harus ngikut dengan motor,” ujarnya.
Hal ini dikarenakan kakunya kaki-kaki yang dimilik oleh motor jenis delta trike, sehingga saat berbelok motor tidak bisa fleksibel.
Berbeda dengan reverse trike buatan mereka yang kaki-kakinya fleksibel karena mengusung teknologi tilting three wheels (TTW).
Teknologi ini memungkinkan roda depan pada reverse trike untuk ikut miring saat berbelok layaknya motor roda dua konvensional.
Kemudian kedua jenis motor ini ternyata fungsinya juga berbeda, terutama untuk teman-teman difabel yang membutuhkan trike.
(Baca juga: Nih 2 Jenis Trike Khusus Layani Kaum Difabel di Indonesia)
Reverse trike lebih diperuntukan bagi difabel yang sudah pernah mengendarai motor roda dua konvensional sebelumnya.
Dalam artian, difabel yang dimaksud adalah bukan difabel bawaan lahir, misalnya karena kecelakaan atau bencana alam.
Sedangkan untuk delta trike disarankan bagi orang yang difabel sejak lahir atau belum pernah mengendarai motor sebelumnya.
(Video di bawah ini menunjukan cara manuver salah satu delta trike bikinan RWIN Development)
“Karena untuk reverse trike ini menuntut handling yang baik, jadi kalau belum pernah naik motor roda dua malah jadi kesulitan,” jelas pria ramah ini.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR