"Tapi cita-cita itu penting, cita-cita itu seperti memberikan arah, ternyata saya bisa jadi Teknisi, ya kan," ucap pria yang fasih berbicara dan budaya Jepang ini.
"Kalau dulu ingin di Militer ingin jadi Jenderal, ternyata di sini pun bisa jadi Jenderal, bedanya saya di sini (Yamaha) tetangga jenderal lah ya, jadi ada Jenderal tetangga saya, Jadi saya bilangnya tetangga Jenderal hahaha," lanjut Abidin, sambil memberikan candanya.
(BACA JUGA: M Abidin, Tenar di Negeri Seberang)
Selama bekerja di Yamaha, ia banyak mendapat pelajaran, salah satunya membentuk brand value.
"Kalau untuk Yamaha saya pikir saya belajar dari Yamaha adalah bagaimana Yamaha itu membentuk brand value di tahun 90-an," ujar pria yang sangat tenar di Yamaha Center ini
Abidin pun memberikan harapannya untuk Yamaha, ia mengibaratkan Yamaha itu seperti rebellion.
Ia juga berharap Yamaha akan terus seperti itu.
"Harapan saya Yamaha akan terus begitu, Yamaha itu boleh dibilang rebellion lah," ujar Abidin lagi.
"Brandnya itu selalu keluar dari pakem, dan selalu ingin survive," tutup Abidin.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR