"Ada pribadi-pribadi yang ego, yang acuh tak acuh, contohnya orang yang menelpon ketika di jalan," ujar Jusri kepada GridOto.
"Pendapat saya, ini merupakan ketidaktahuan orang mengenai cara berlalu lintas, berbagi di dalam jalan raya, lemahnya empati masyarakat pengguna jalan," imbuhnya.
(BACA JUGA: Flyover Pancoran Diharap Mampu Urai Kemacetan Hingga 60 Persen)
Selain macet, lima faktor lainnya adalah kualitas jalan dan infrastruktur, keselamatan jalan, layanan pengemudi, faktor ekonomi dan sosial, serta dari indeks kebahagiaan yang diberikan oleh komunitas Waze (Wzeyness).
Dari penilaian yang dilakukan pada tahun 2017 tersebut, juga diketahui bahwa negara yang palig buruk untuk pengguna kendaraan adalah Filipina, sementara yang paling baik adalah Ceko.
Terlepas dari setuju atau enggak dengan hasil tadi, langkah terbaik adalah memperbaiki mentalitas mengemudi masyarakat kita, betul enggak?
Editor | : | Iday |
KOMENTAR