Nggak tanggung-tanggung, Aerox-nya menggunakan mono shock dengan beberapa ubahan pada dudukannya.
Pada bagian ini yang membutuhkan waktu paling lama, karena butuh riset berkali-kali sampai akhirnya menemukan material dan dimensi yang paling cocok.
![bracket monoshock CNC terlihat lebih rapi](https://imgx.gridoto.com/crop/82x67:1195x789/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/gridoto/2018/01/20/3038376334.jpg)
Pantes aja pas dilihat, finishingnya benar-benar rapi seperti part aftermarket plug and play yang dijual di pasaran.
Nah, untuk shockbreakernya sendiri pakai punya Yamaha V-ixion karena dimensinya paling pas dan sudah terbukti kuat.
Untuk inovasi lainnya boleh dibilang kreatif loh sob.
![sein belakang aerox](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:1171x720/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/gridoto/2018/01/20/1467533641.jpeg)
Keren banget ya?
Rem cakram blakang bikin dudukan dan bracket untuk tempat kaliper.
Silincer knalpot pakai Yamaha R25, sementara lehernya besi galvanis.
![silincer knalpot pakai milik Yamaha R25](https://imgx.gridoto.com/crop/228x83:1189x721/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/gridoto/2018/01/20/2259155936.jpg)
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR