Semakin rendah viskositasnya, maka semakin encer oli tersebut.
Oli yang lebih encer, membuat komponen mesin lebih ringan bergerak.
Selain itu, oli encer punya kemampuan sirkulasi lebih baik di dalam mesin.
(BACA JUGA: Deteksi Masalah Turbo Mesin Diesel, Bisa Dari Suara Sob!)
Namun, semakin encer oli, maka tingkat penguapannya pun semakin tinggi.
Tak perlu melompat jauh saat memilih oli yang lebih encer.
Jika oli standar mobil Anda 15W-40, maka bisa memilih yang 10W-40.
Kedua, lihat spesifikasi oli.
Umumnya oli memakai spesifikasi lansiran API (American Petroleum Institute).
(BACA JUGA: Mesin Diesel Common Rail Vs Konvensional, Ini Perbedaannya!)
API menggunakan 2 huruf sebagai penanda.
Huruf pertama adalah "C" sebagai tanda untuk mesin diesel (Compression).
Huruf kedua adalah F, G, dan H.
Semakin tinggi huruf kedua, semakin baik spesifikasi oli tersebut.
Jadi, CG lebih baik dari CF sedang CH lebih bagus dari CG.
Sebaiknya pilih oli sintetis, karena mampu menghadapi oksidasi, serta bisa mengimbangi putaran mesin yang tinggi.
Demikian panduan memilih oli mesin diesel aftermarket dalam Tematis Mesin Diesel dari GridOto.com.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR