4. Sensor Lean Angle
Lean angle atau sudut kemiringan motor akan mendata berapa derajat kemiringan motor waktu masuk tikungan.
Nanti ketahuan berapa derajat sudut kemiringan motor dan berapa rpm yang diatur pembalap ketika di kelokan.
Mekanik akan tahu nih pembalap berlebihan enggak miringnya atau belum maksimal memiringkan motor.
(BACA JUGA:Video: Duel Jet Darat vs Jet Tempur, Tengok Siapa Pemenangnya)
Saat ini sudut kemiringan paling tinggi bisa mencapai 68 derajat dilakukan Marc Marquez.
Data putaran mesin berbanding lurus dengan sudut kemiringan motor.
5. Sensor sok depan dan belakang
Output data sok depan dan belakang sangat berguna bagaimana kondisi sok bekerja waktu cornering, ngerem, dan keluar tikungan.
Dari data yang terlihat di layar monitor akan bisa dianalisis.
Analisisnya adalah sudah tepat enggaknya titik pengereman si pembalap atau juga sudah pas enggaknya settingan sok ketika pembalap berada di tikungan.
(BACA JUGA:Valentino Rossi Kenang Juara Dunia Pertama, Ada Peran Indonesia Lo)
6. Sensor tekanan angin ban
Ini sensor terbaru yang dipasang sejak ban Michelin menjadi penyuplai ban satu-satunya untuk MotoGP tahun lalu.
Tekanan angin akan bisa berubah-ubah bergantung temperatur aspal sirkuit.
Dengan sensor ini, mekanik tahu apakah tekanan angin ban melebihi batas toleransi atau enggak.
Sensor tekanan angin ban ini dipasang supaya tidak terjadi seperti yang dialami Loris Baz saat tes resmi Michelin di sirkuit Sepang awal tahun lalu.
(BACA JUGA:Video: Cara Nyalain Motor MotoGP, No Kick Starter Atau Electric Starter)
Ban belakang Ducati GP16 yang dipakai mantan pembalap MotoGP Loris Baz pecah mendadak saat motor melintas dengan kecepatan di atas 280 km/jam.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Motorplus.gridoto.com |
KOMENTAR