Dengan kondisi seperti ini, Ishak hanya bisa membawa pulang uang Rp 200.000 paling banyak setiap harinya. Keadaan ini sebenarnya bukan baru-baru saja dirasakan.
Sejak meledaknya transportasi online beberapa tahun lalu, para sopir metromini mulai merasakan berkurangnya penumpang.
Ini diperparah dengan proyek MRT di Jalan Raya Fatmawati yang membuat ruas jalan itu tak seramai dulu.
Ishak berharap, pemerintah tidak melupakan para pengemudi metromini yang selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung transportasi Ibu Kota.
"Kami ngomong enggak pernah ditanggapi, ya sekarang pasrah saja," ujar Ishak.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR