Sedang di Indonesia, pada zaman Hindia Belanda mulai berdatangan kendaraan yang dimiliki oleh orang Belanda dan kaum ningrat.
Enggak bisa dibandingin kayak zaman sekarang ya, saat itu kendaraan belum terlalu banyak dan sebagian besar kendaraan memang berada di Pulau Jawa.
Untuk memudahkan pendataan, pemerintah kolonial menerapkan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) dengan menggunakan kode wilayah berdasarkan wilayah karesidenan.
Kini wilayah karesidenan itu diubah menjadi wilayah kabupaten beserta ibukotanya.
Agar seragam, plat nomor diletakkan di bagian depan dan belakang kendaraan bermotor.
Jaman sekarang, ukuran plat nomor untuk kendaraan roda dua adalah 27,5 cm dengan lebar 11 cm.
(BACA JUGA: Kode Lokasi Plat Nomor Daerah Solo, Bisa Kepoin Rumah Gebetan Nih!)
Sedangkan roda empat atau lebih adalah 43 cm dengan lebar 13,5 cm dengan bahan seng.
Jadi enggak boleh ngasal Bro bikin plat nomor.
Semua udah ada aturannya tuh!
Artikel ini sudah tayang di Intisari-online dengan judul "Bukan dari Seng, Dulu Pelat Nomor Terbuat dari Porselen, Keramik, Hingga Kedele"
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | intisari.grid.id |
KOMENTAR