- Manajemen perjalanan
Sebelum melaksanakan turing, sedianya para bikers atau komunitas perlu membuat rancangan perjalanan atau managemen perjalanan yang tepat.
Di dalam managemen perjalanan itu tertuang berbagai hal, yakni sejak sebelum perjalanan dilakukan hingga setibanya di lokasi tujuan.
Misalnya, mengestimasikan waktu perjalanan, menentukan titik lokasi check poin untuk istirahat, pemilihan rute perjalanan, dan termasuk pembagian kelompok jika jumlah kendaraan yang ikut dalam kegiatan tersebut sangat banyak.
"Manajemen perjalanan yang tak jarang disepelekan adalah bagaimana iring-iringan motor touring menjadi panjang. Maksudnya, saking panjangnya justeru meminta prioritas kepada pengguna jalan yang lain. Ini menjadi berlebihan mengingat esensi turing adaah bersenang-senang, sedangkan yang mendapat prioritas adalah kelompok pengguna jalan yang penting dan genting," kata Edo.
- Jangan mengabaikan waktu tidur.
Biasanya setelah sampai di lokasi tujuan, para bikers langsung menggelar acara. Namun sayangnya, kadang rangkaian acara yang digelar ini tak mengidahkan waktu untuk beristirahat.
Hal ini semestinya perlu menjadi perhatian, sebab setelah berangkat masih ada perjalanan kembali pulang.
Tubuh yang tidak dalam kondisi fit ketika berkendara kembali pulang akan membuka risiko kecelakaan semakin besar.
"Sudah banyak contoh kasus kecelakaan yang dipicu saat ngantuk termasuk ketika menjalankan aktivitas turing keluar kota," kata Edo.
- Catat nomor untuk mengakses informasi.
Hal ini juga kerap diabaikan para pengendara yang melakukan perjalanan.
Padahal, nomor-nomor tersebut menjadi upaya preventif jika selama gelaran turing menghadapi kendala yang tidak diinginkan.
Misalnya, jika terjadi kecelakaan lalu lintas jalan. Oleh karena itu, sedianya para bikers perlu menginvetariasi nomor-nomor yang diperlukan selama turing.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR