GridOto.com - Merosotnya McLaren pada Formula 1 2017 lalu disebut karena pasokan mesin yang kurang bagus.
Bahkan pembalap McLaren, Fernando Alonso, yang juga mantan Juara Dunia Formula 1 sangat murka dengan Honda selaku pemasok mesin untuk tim McLaren.
Sebenarnya McLaren Honda sempat menunjukkan perkembangan positif saat Formula 1 2016 dengan jadi peringkat ke-6.
Sayang sekali progres positif ini tidak berlanjut di 2017.
(BACA JUGA:Legenda MotoGP Enggak Setuju Marc Marquez Kejar Rekor Valentino Rossi, Kamu?)
McLaren malah nyungsep di posisi ke-2 terbawah.
Tidak hanya performa mesin, tapi daya tahan mesin ternyata juga bermasalah.
Seperti di regulasi F1, jika mesin rusak diganti, ada penalti.
Bahkan gara-gara mengganti part mesin, Fernando Alonso pernah kena penalti 35 posisi di GP Jepang lalu.
Tahun depan, McLaren akan bermitra dengan pemasok mesin baru, Renault.
"Pada akhirnya kami tahu bahwa kami berada dalam masalah pengujian mesin di Barcelona, Spanyol," ujar Zak Brown Direktur eksekutif McLaren dikutip GridOto.com dari Express.
(BACA JUGA:Ini Curhatan Valentino Rossi ke Jorge Lorenzo Saat Putus Kontrak dengan Yamaha)
Pada akhirnya, McLaren menjalani Formula 1 2017 dengan persiapan yang kurang maksimal.
"Tiga tahun setelah bersama dengan Honda di Formula 1, kami pun perlu mengubah arah agar bisa membawa kembali tim ke puncak," ujar Brown.
Setelah berpisah dengan Honda, McLaren akan memakai mesin Renault.
"Kami percaya bahwa keputusan yang dibuat tepat," ucap Brown lagi.
Biar begitu, McLaren tidak menutup kesempatan rujuk bersama Honda ke depannya.
"Saat ini kami masih memiliki hubungan baik dengan Honda dan tidak menutup peluang suatu saat bisa bermitra lagi," kata Brown menegaskan.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | express.co.uk |
KOMENTAR