GridOto.com – Tim F1 Renault rencananya akan bekerja keras latihan pit stop selama musim dingin, menjelang balapan 2018 dimulai.
Pit stop salah satu ritual penting di balapan F1.
Sebuah tim bisa mendapatkan hasil balapan yang bagus atau buruk lewat strategi pit stop.
Ketepatan dan kecepatan kru tim saat melakukan pit stop, menjadi faktor kunci.
Dirilis GridOto.com dari planetf1.com, bos tim Renault Cyril Abiteboul mengatakan timnya akan bekerja keras di pit stop selama periode musim dingin.
(BACA JUGA: Sergio Perez: Penalti 5 Detik Nico Hulkenberg di F1 Abu Dhabi Enggak Ada Gunanya)
Hal itu menyusul beberapa isu selama balapan 2017 lalu.
Tim bermarkas di Enstone, Inggris berada di urutan keenam di klasemen konstruktor.
Namun mereka hampir kehilangan posisi di balapan terakhir di Abu Dhabi.
Saat itu Carlos Sainz terpaksa berhenti karena salah satu bannya tidak dipasang dengan benar setelah pit stop.
Rekan setimnya Nico Hulkenberg juga sempat bermasalah saat masuk ke pit di, untungnya ia berhasil finish keenam.
Selama musim 2017, kru tim Renault ketika melakukan pit stop menunjukkan kinerja buruk.
Renault berada di urutan kesembilan klasemen dari daftar DHL Fastest Pit Stop Award dengan delapan point.
Not the way that @Carlossainz55 wanted to finish 2017 ????#AbuDhabiGP #F1Finale pic.twitter.com/BdfWf9HWXw
— Formula 1 (@F1) November 26, 2017
Skor point pit stop memberi 25 point untuk tim yang paling cepat, 18 untuk kedua, 15 untuk ketiga, dan seterusnya sampai urutan 10 dapat 1 point.
Cyril Abiteboul mengatakan, kinerja buruk mereka selama pit stop telah mendorong beberapa perubahan menjelang 2018.
"Pit stop menjadi salah satu dari dua masalah besar tim tahun ini bersamaan dengan kehandalan," katanya kepada crash.net.
"Jadi, itu adalah salah satu fokus musim dingin dan kami sedikit merestrukturisasi organisasi untuk memusatkan perhatian pada hal itu,” jelasnya.
"Mur roda untuk tahun depan sudah didesain karena kami tidak menginginkan hal itu lagi," tegasnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com,Twitter / F1 |
KOMENTAR