Jika salah satu sensor rusak, tentu data yang dikirimkan ke engine control unit (ECU) tidak akan akurat.
“Ketika ada masalah pada sensor maka hasil perhitungan ECU menjadi tidak akurat, sehingga suplai bensin tidak pas dan mesin jadi tersendat,” papar Rudi.
4. Filter bahan bakar yang kotor
Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dari aliran bensin yang hendak menuju ke ruang mesin.
“Jangan salah, mesin injeksi lebih sensitif dibanding konvensional, karena kotoran sedikit saja bisa menyumbat injector,” ucapnya.
Hasilnya, tenaga mesin jadi bisa berkurang dan juga mesin jadi tersendat atau mbrebet.
(BACA JUGA: Ini 10 Langkah Buat Bersihkan Mobil Sebelum Perjalanan Liburan)
5. Busi Tidak Sesuai Standar
Busi sebagai pemercik api sangat mempengaruhi kinerja mesin, sebab jika api terlalu kecil mesin akan tersendat.
Untuk itu, apabila perfoma busi sudah menurun sebaiknya diganti dengan yang baru.
“Pada mesin injeksi, wajib menggunakan busi resistor, Anda bisa melihatnya dari label busi tersebut,” ungkap Rudi.
6. Throttle Body Kotor
Untuk mobil dengan sistem drive by wire atau tidak lagi menggunakan kawat gas, dan digantikan oleh sensor APP (Accelerator Pedal Position).
Prinsip kerjanya, sensor akan mengirimkan data pembukaan gas dan ECU memerintahkan katup terbuka.
Namun, masalah yang sering terjadi, yakni adanya penumpukan kotoran di sekitar katup gas.
“Jika kotoran menumpuk di katup gas, maka mesin bisa tersendat atau bahkan tidak stabil, untuk itu perlu membersihkan throtle body menggunakan carbu cleaner,” kata Rudi lagi.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR